Translate

Monday, April 10, 2017

Burung Enggang, jadi maskot di Malaysia, tapi viral diburu di Indonesia (balada aset bangsa)




Melihat Final Malaysia Badminton Open Super Series 2017, mungkin orang-orang akan heboh terkait berita hat trick juaranya (setalah All England dan India Super Series) Kevin-Gideon yang menjuarai ganda putra. Ya, tentunya suatu hal yang membanggakan bagi Indonesia. Namun saat momen pemberian hadiah, perhatian saya teralih pada maskot Malaysia Badminton Open 2017. Maskotnya adalah Burung Enggang, mungkin banyak yang tidak tau tentang Burung Enggang, tapi bagi orang Kalimantan hampir semua tau Burung Enggang.



Jadi Maskot di Malaysia
Sumber : edit dari juara.net


Burung Enggang tergolong dalam familia Bucerotidae. Di dunia, terdapat 57 spesies enggang yang tersebar di Asia dan Afrika, 14 di antaranya ada di Indonesia. Sebagai informasi, burung Enggang merupakan spesies yang langka dan dilindungi serta dikeramatkan oleh suku Dayak, Kalimantan. Burung dengan tanduk ini menjdi sebuah simbol kedekatan manusia setempat dengan alam sekitar.  Burung Enggang adalah salah satu burung langka yang dilindungi di Indonesia. Binatang yang lebih dikenal sebagai rangkong ini konon disakralkan oleh suku Dayak. Masyarakat Dayak meletakkan posisi burung enggang layaknya menghormati pencipta. Hampir keseluruhan bagian tubuh enggang selalu disimbolkan dalam benda yang digunakan dalam keseharian masyarakat Dayak. Misalnya rumah adat, baju adat, ornament kantor pemerintahan (bertema tradisional) di Kalimantan bahkan tattoo yang melambangkan burung ini. Selain itu, Burung Enggang menjadi simbol kemulian dan dianggap sebagai jelmaan dari leluhur.



Burung Enggang

Sumber : 1001indonesia.net 

Menjadi Dasar Bentuk Ukiran Rumah
Sumber : edit dari Detik.com
 
Menjadi simbol pada tiang-tiang rumah adat
 
 Menjadi Dasar Design Baju Adat dan Tari Tradisional
Sumber : Detiktravel.com

Motif Perisai Dayak (liat paling kanan)
Sumber : Sumber http://vhya-sevhya.blogspot.co.id
 
Jadi Banyak Motif Tatto Bersumber Dari Burung Enggang
http://www.wacana.co
 
menjadi sumber Banyak Inspirasi Budaya Dayak
http://vhya-sevhya.blogspot.co.id


 
 

Burung ini sangat langka dan terancam punah, saya sendiri yang tumbuh besar di Kalimantan tidak pernah melihat langsung Burung Enggang di Kalimantan. Saya baru melihat Burung Enggang di dua tempat kebun binatang di pulau jawa.

Lalu apa hubungannya dengan Malaysia Badminton Open Super Series 2017? Pertama saya ada sedikit pemikiran “wah diambil duluan Malaysia lagi”. Akan tetapi saya teringat tentang berita Viral beberapa minggu lalu saat seorang pria yang berburu dan memakan Burung Enggang memposting foto bersama Burung Enggang dengan kalimat  “Maaf kan aku burung kami juga butuh makan… #hidup_di_hutan_asik#berburu #memancing” tulis pria berkacamata itu. Silakan nilai sendiri dari tulisan apakah benar urusan perut atau hanya?? Apalagi kalau liat fotonya. cek sendiri di (http://www.suratkabar.id/36805/news/viral-konsumsi-burung-langka-lalu-pamerkan-ke-instagram-pria-ini-jadi-buruan-netizen).

Pulau Kalimantan memang terbagi menjadi 3 negara Indonesia, Malaysia dan Brunai Darusalam. Jadi merekapun sebenarnya juga mempunyai hak terhadap Burung Enggang Kalimantan tersebut. Yang menjadi sorotan adalah bagaimana cara Malaysia menduniakan Burung Enggang (menjadikan maskot), sesuatu hal yang positif. Disaat di Indonesia viral berita burung tersebut diburu dan disantap (oleh oknum), sesuatu hal yang negatif. 

Mungkin ada yang berpikir ini hanya masalah binatang, tapi coba lihat ketas lagi seberapa pentingnya Burung Enggang bagi suku dayak. Atau masih tetap berpikir ini hanya masalah binatangnya salah satu suku, cobalah baca quote dari Mahatma Ghandi “Kebesaran moral sebuah bangsa dilihat dari cara mereka memperlakukan satwanya.”