Menurut Kevin Lynch, 1990 elemen-elemen pembetuk ruang kota atau biasa disebut dengan citra kota dibagi dalam lima elemen, yaitu :
a.Patch (Jalur)
Path merupakan rute-rute sirkulasi yang biasanya digunakan orang untuk melakukan pergerakan secara umum, yakni jalan, gang-gang utama, jalan transit, lintasan kereta api, saluran dan lain sebagainya. Path mempunyai identitas yang lebih baik kalau memiliki tujuan rute sirkulasi yang besar (tugu, alun-alun, dan lain sebagainya), serta ada penampakan yang kuat (misal fasade, pohon, dan lain-lain), atau ada belokan yang jelas, mempunyai karakter spesifik.Karakteristik Path meliputu : Pola Jaringan jalan, Pencapaian bangunan, dan kekhasan Jalan.
Edges adalah elemen linier yang tidak dipakai sebagai path. Edge berada pada batas antara dua kawasan tertentu dan berfungsi sebagai pemutus linier, misalnya : pantai, tembok, lintasan jalan, dan jalur kereta api. Edge merupakan penghalang walaupun kadang-kadang ada tempat masuk. Edges merupakan pengakhiran sebuah district. Edges memiliki identitas yang lebih baik apabila kontinuitas tampak jelas batasnya. Demikian pula fungsi batasnya harus jelas, membagi atau menyatukan. Edges ini terbentuk karena pengaruh dari fasade bangunan, kondisi alam, maupun karakteristik fungsi kawasan.
Sebuah district memiliki ciri khas yang mirip (bentuk, pola dan wujudnya) dan khas pula dalam batasnya, orang akan merasa harus mengakhiri atau memulainya. District mempunyai identitas yang baik jika batasnya dibentuk dengan jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta fungsi dan posisinya jelas (introvert/ekstrovert; berdiri sendiri atau dikaitkan dengan yang lain). Citra distrik ini tidak boleh hilang, karena bila hal ini terjadi akan mengaburkan citra kawasan.
Sumber : Paris Projet, Numero 27.28, L'Amenegement U Del'est de Paris, 1999
a.Patch (Jalur)
Path merupakan rute-rute sirkulasi yang biasanya digunakan orang untuk melakukan pergerakan secara umum, yakni jalan, gang-gang utama, jalan transit, lintasan kereta api, saluran dan lain sebagainya. Path mempunyai identitas yang lebih baik kalau memiliki tujuan rute sirkulasi yang besar (tugu, alun-alun, dan lain sebagainya), serta ada penampakan yang kuat (misal fasade, pohon, dan lain-lain), atau ada belokan yang jelas, mempunyai karakter spesifik.Karakteristik Path meliputu : Pola Jaringan jalan, Pencapaian bangunan, dan kekhasan Jalan.
Sumber : Paris Projet, Numero 27.28, L'Amenegement U Del'est de Paris, 1999
b. Edges Edges adalah elemen linier yang tidak dipakai sebagai path. Edge berada pada batas antara dua kawasan tertentu dan berfungsi sebagai pemutus linier, misalnya : pantai, tembok, lintasan jalan, dan jalur kereta api. Edge merupakan penghalang walaupun kadang-kadang ada tempat masuk. Edges merupakan pengakhiran sebuah district. Edges memiliki identitas yang lebih baik apabila kontinuitas tampak jelas batasnya. Demikian pula fungsi batasnya harus jelas, membagi atau menyatukan. Edges ini terbentuk karena pengaruh dari fasade bangunan, kondisi alam, maupun karakteristik fungsi kawasan.
Sumber : Paris Projet, Numero 27.28, L'Amenegement U Del'est de Paris, 1999
Pada kawasan edge berupa pembatas kawasan yang berupa fisik, pada kawasan koridor edge dapat juga berupa tepian jalan (sebagai pembatas kawasan koridor)Tepian Jalan Menjadi Edge dari suatu koridor jalan
c. Distrik (kawasan)Sebuah district memiliki ciri khas yang mirip (bentuk, pola dan wujudnya) dan khas pula dalam batasnya, orang akan merasa harus mengakhiri atau memulainya. District mempunyai identitas yang baik jika batasnya dibentuk dengan jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta fungsi dan posisinya jelas (introvert/ekstrovert; berdiri sendiri atau dikaitkan dengan yang lain). Citra distrik ini tidak boleh hilang, karena bila hal ini terjadi akan mengaburkan citra kawasan.
Sumber : Paris Projet, Numero 27.28, L'Amenegement U Del'est de Paris, 1999
Contoh lainnya adalah pada Koridor Jalan Jend. Sudirman Solo, yang merupakan kawasan perkantoran dan jasa (jasa pelayanan dan perbankan). Dilihat dari fungsi aktivitas bangunan perkantoran yaitu terdapat Kantor Balai Kota, sedangkan Jasa pelayanan yaitu kantor Pos dan telkom untuk Jasa perbankan yetdapat Bank Indonesia, Bank Bukopin, Bank Danamom, BRI.
d. Nodes (Simpul)
Nodes merupakan simpul atau lingkaran daerah strategis yang arah atau aktivitasnya saling bertemu dan dapat dirubah ke arah atau ke aktivitas lain, misalnya persimpangan lalu lintas, pasar, taman dan lain sebagainya (catatan : tidak semua persimpangan jalan adalah nodes). Adalah suatu tempat yang orang mempunyai perasaan “masuk” dan “keluar” dalam tempat yang sama. Nodes mempunyai identitas yang lebih baik jika tempatnya memiliki bentuk yang jelas (karena lebih mudah diingat) serta tampilan berbeda dari lingkungannya (fungsi dan bentuk).
Sumber : Paris Projet, Numero 27.28, L'Amenegement U Del'est de Paris, 1999
d. Nodes (Simpul)
Nodes merupakan simpul atau lingkaran daerah strategis yang arah atau aktivitasnya saling bertemu dan dapat dirubah ke arah atau ke aktivitas lain, misalnya persimpangan lalu lintas, pasar, taman dan lain sebagainya (catatan : tidak semua persimpangan jalan adalah nodes). Adalah suatu tempat yang orang mempunyai perasaan “masuk” dan “keluar” dalam tempat yang sama. Nodes mempunyai identitas yang lebih baik jika tempatnya memiliki bentuk yang jelas (karena lebih mudah diingat) serta tampilan berbeda dari lingkungannya (fungsi dan bentuk).
Sumber : Paris Projet, Numero 27.28, L'Amenegement U Del'est de Paris, 1999
e. Landmark (Tetanger)
Landmark merupakan titik referensi, atau elemen eksternal dan merupakan bentuk visual yang paling menonjol dari sebuah kota. Landmark adalah elemen penting dari bentuk kota karena membantu orang untuk mengorientasikan diri di dalam kota dan membantu orang mengenali suatu daerah. Landmark mempunyai identitas yang lebih baik jika bentuknya jelas dan unik dalam lingkungannya, ada sekuens dari beberapa landmark (merasa nyaman dalam orientasi) serta ada perbedaan skala .
Sumber : Paris Projet, Numero 27.28, L'Amenegement U Del'est de Paris, 1999
Sumber : Paris Projet, Numero 27.28, L'Amenegement U Del'est de Paris, 1999
contoh landmark: pada kawasan koridor jln Jend Sudirman Solo, balaikota yang merupakan pusat pemerintahan kota Solo menjadi landmark kawasan tersebut. Pada Kota Jakarta terdapat monas yang menjadi Landmark Kota Jakarta.
No comments:
Post a Comment