Melihat
Final Malaysia Badminton Open Super Series 2017, mungkin orang-orang akan heboh
terkait berita hat trick juaranya (setalah All England dan India Super Series)
Kevin-Gideon yang menjuarai ganda putra. Ya, tentunya suatu hal yang
membanggakan bagi Indonesia. Namun saat momen pemberian hadiah, perhatian saya
teralih pada maskot Malaysia Badminton Open 2017. Maskotnya adalah Burung
Enggang, mungkin banyak yang tidak tau tentang Burung Enggang, tapi bagi orang
Kalimantan hampir semua tau Burung Enggang.
Jadi Maskot di Malaysia
Sumber : edit dari juara.net
Burung
Enggang tergolong dalam familia Bucerotidae. Di dunia, terdapat 57 spesies
enggang yang tersebar di Asia dan Afrika, 14 di antaranya ada di Indonesia. Sebagai
informasi, burung Enggang merupakan spesies yang langka dan dilindungi serta
dikeramatkan oleh suku Dayak, Kalimantan. Burung dengan tanduk ini menjdi
sebuah simbol kedekatan manusia setempat dengan alam sekitar. Burung Enggang adalah salah satu burung
langka yang dilindungi di Indonesia. Binatang yang lebih dikenal
sebagai rangkong ini konon disakralkan oleh suku Dayak. Masyarakat
Dayak meletakkan posisi burung enggang layaknya menghormati pencipta. Hampir
keseluruhan bagian tubuh enggang selalu disimbolkan dalam benda yang digunakan
dalam keseharian masyarakat Dayak. Misalnya rumah adat, baju adat, ornament
kantor pemerintahan (bertema tradisional) di Kalimantan bahkan tattoo yang
melambangkan burung ini. Selain itu, Burung Enggang menjadi simbol kemulian dan
dianggap sebagai jelmaan dari leluhur.
Burung Enggang
Sumber
: 1001indonesia.net
Menjadi Dasar Bentuk Ukiran Rumah
Sumber
: edit dari Detik.com
Menjadi
simbol pada tiang-tiang rumah adat
Menjadi Dasar Design Baju Adat dan Tari Tradisional
Sumber : Detiktravel.com
Motif Perisai Dayak (liat paling kanan)
Sumber : Sumber
http://vhya-sevhya.blogspot.co.id
Jadi Banyak Motif Tatto Bersumber Dari Burung Enggang
http://www.wacana.co
menjadi
sumber Banyak Inspirasi Budaya Dayak
http://vhya-sevhya.blogspot.co.id
Burung
ini sangat langka dan terancam punah, saya sendiri yang tumbuh besar di
Kalimantan tidak pernah melihat langsung Burung Enggang di Kalimantan. Saya
baru melihat Burung Enggang di dua tempat kebun binatang di pulau jawa.
Lalu
apa hubungannya dengan Malaysia Badminton Open Super Series 2017? Pertama saya ada
sedikit pemikiran “wah diambil duluan Malaysia lagi”. Akan tetapi saya teringat
tentang berita Viral beberapa minggu lalu saat seorang pria yang berburu dan
memakan Burung Enggang memposting foto bersama Burung Enggang dengan kalimat “Maaf kan aku burung kami juga butuh makan…
#hidup_di_hutan_asik#berburu #memancing” tulis pria berkacamata itu. Silakan
nilai sendiri dari tulisan apakah benar urusan perut atau hanya?? Apalagi
kalau liat fotonya. cek sendiri di (http://www.suratkabar.id/36805/news/viral-konsumsi-burung-langka-lalu-pamerkan-ke-instagram-pria-ini-jadi-buruan-netizen).
Pulau
Kalimantan memang terbagi menjadi 3 negara Indonesia, Malaysia dan Brunai
Darusalam. Jadi merekapun sebenarnya juga mempunyai hak terhadap Burung Enggang
Kalimantan tersebut. Yang menjadi sorotan adalah bagaimana cara Malaysia menduniakan Burung Enggang (menjadikan maskot), sesuatu hal yang positif. Disaat di Indonesia viral
berita burung tersebut diburu dan disantap (oleh oknum), sesuatu hal yang
negatif.
Mungkin
ada yang berpikir ini hanya masalah binatang, tapi coba lihat ketas lagi seberapa
pentingnya Burung Enggang bagi suku dayak. Atau masih tetap berpikir ini hanya
masalah binatangnya salah satu suku, cobalah baca quote dari Mahatma Ghandi “Kebesaran
moral sebuah bangsa dilihat dari cara mereka memperlakukan satwanya.”